Social Icons

Pages

30 Januari 2014

Selayang Pandang Namaku...



          
  Jika teman-teman setia membaca blog ini, mungkin akan banyak tanda tanya dibenak teman-teman, perihal aku yang sering menceritakan kisahku bersama Abah Ibu. Ya... tak ubahnya teman-teman yang mempunyai artis idola, akupun mempunyai idola sampai akhir hayat, yaitu Abah dan Ibuku...
            Abah telah memberi do’a disetiap helaan nafasnya melalui nama yang dianugerahkannya kepadaku. Sewaktu kecil, aku sering menangis karena seringkali teman-teman mengejekku dengan panggilan Ratu Bohong, Ratu Gosip dan Ratu dari segala Ratu kejahatan. Saat itulah aku berlari kepangkuan Abah Ibu sambil terisak. Melihat aku menangis, dengan lembut Abah bertanya “ ‘Afi kenapa nangis?” Sambil menghapus deraian air mata, aku bertanya kepada Abah “Kenapa nama Fifi ada Ratu nya Bah? Temen-temen ngeledekin terus, katanya Fifi Ratu Gosip”.
            Abah tersenyum, senyuman yang selalu membuatku tenang dan kembali percaya diri. Abah bilang, namaku bukan sembarang nama, tapi mengandung makna yang dalam.  Kata “Fifi” diambil dari bahasa Arab yaitu Fii...Fiyyi yang berarti didalam mulutku, kata “Sri” adalah pemberian kakekku yang bernama Basri, “Ratu” adalah marga Banten yang sengaja disematkan agar aku senantiasa ingat bahwa mengalir dalam darah Banten, Ratu juuga merupakan panggilan bagi seorang pemimpin perempuan, dan kata “Afiyati” yang berarti keselamatan diberikan oleh Kakekku yang berasal dari Banten. Jika digabungkan namaku berarti Didalam mulut seorang Ratu (pemimpin perempuan), terdapat keselamatan.

            Abah ingin aku menjadi seorang pemimpin wanita yang menjaga ucapan dan tidak sembarang berkata buruk dan kasar, karena perkataan seorang Ratu adalah panutan. Abah ingin aku menjadi penghulu para wanita, yang menjadi wanita solehah dan dapat menjadi panutan disetiap ucapan, tingkahlaku dan prilaku. Mendengar kata-kata Abah, aku yang saat itu baru kelas 1 SD hanya mengangguk-angguk paham. Padahal gak ngerti, hahahaha... hanya yakin bahwa nama yang diberikan oleh Abah adalah nama yang terbaik. Akupun lari dan kembali bermain bersama teman-teman yang tadi mengejekku. Heu, dasar bocah...
            Mengingat kejadian itu aku jadi termenung, betapa berat yang diamanahkan Abah kepadaku. Betapa Abah menginginkan aku jadi seorang yang bermanfaat, menjadi wanita yang taat dan mampu menjaga kesucian hati, ucapan dan tingkahlaku. Oh,,, masih jauh sekali dengan keadaanku yang sekarang. Rabb... bimbing aku untuk terus dijalan-Mu... Meski jatuh bangun, tertatih bahkan merangkak untuk menuju-Mu, namun kumohon jangan tinggalkan aku, berikan aku Rahmat-Mu yang tiada pernah terputus...

1 komentar:

 

Instrumen

LEAF

,
 
Blogger Templates