Abah
telah memberi do’a disetiap helaan nafasnya melalui nama yang dianugerahkannya
kepadaku. Sewaktu kecil, aku sering menangis karena seringkali teman-teman
mengejekku dengan panggilan Ratu Bohong, Ratu Gosip dan Ratu dari segala Ratu
kejahatan. Saat itulah aku berlari kepangkuan Abah Ibu sambil terisak. Melihat
aku menangis, dengan lembut Abah bertanya “ ‘Afi kenapa nangis?” Sambil
menghapus deraian air mata, aku bertanya kepada Abah “Kenapa nama Fifi ada Ratu
nya Bah? Temen-temen ngeledekin terus, katanya Fifi Ratu Gosip”.
Abah
tersenyum, senyuman yang selalu membuatku tenang dan kembali percaya diri. Abah
bilang, namaku bukan sembarang nama, tapi mengandung makna yang dalam. Kata “Fifi” diambil dari bahasa Arab yaitu Fii...Fiyyi yang berarti didalam mulutku,
kata “Sri” adalah pemberian kakekku yang bernama Basri, “Ratu” adalah marga
Banten yang sengaja disematkan agar aku senantiasa ingat bahwa mengalir dalam
darah Banten, Ratu juuga merupakan panggilan bagi seorang pemimpin perempuan,
dan kata “Afiyati” yang berarti keselamatan diberikan oleh Kakekku yang berasal
dari Banten. Jika digabungkan namaku berarti Didalam mulut seorang Ratu (pemimpin
perempuan), terdapat keselamatan.
Abah
ingin aku menjadi seorang pemimpin wanita yang menjaga ucapan dan tidak sembarang
berkata buruk dan kasar, karena perkataan seorang Ratu adalah panutan. Abah
ingin aku menjadi penghulu para wanita, yang menjadi wanita solehah dan dapat
menjadi panutan disetiap ucapan, tingkahlaku dan prilaku. Mendengar kata-kata
Abah, aku yang saat itu baru kelas 1 SD hanya mengangguk-angguk paham. Padahal
gak ngerti, hahahaha... hanya yakin bahwa nama yang diberikan oleh Abah adalah
nama yang terbaik. Akupun lari dan kembali bermain bersama teman-teman yang
tadi mengejekku. Heu, dasar bocah...
Mengingat
kejadian itu aku jadi termenung, betapa berat yang diamanahkan Abah kepadaku.
Betapa Abah menginginkan aku jadi seorang yang bermanfaat, menjadi wanita yang
taat dan mampu menjaga kesucian hati, ucapan dan tingkahlaku. Oh,,, masih jauh
sekali dengan keadaanku yang sekarang. Rabb... bimbing aku untuk terus
dijalan-Mu... Meski jatuh bangun, tertatih bahkan merangkak untuk menuju-Mu,
namun kumohon jangan tinggalkan aku, berikan aku Rahmat-Mu yang tiada pernah
terputus...
Aamiin
BalasHapus