Saking khusyunya menghayati kehidupan di kossan, Mie instan & Fried Chicken seringkali jadi makanan pilihan untuk disantap. Ma’lum, gak mau ribet. Saking seringnya, kebiasaan makan 2 menu ini terbawa sampe rumah ketika liburan.
Awalnya Abah Ibu gak komen, tapi
lama-lama komen juga liat aku makan mie melulu. Kata Ibu, kalau makan mie
terus, bisa sakit perut coz mie itu dicerna nya lama di dalem usus. “Gimana
sih, katanya mahasiswa, tapi gitu aja gitu aja gak tau! :P” ledek Ibu. Lain
halnya dengan Abah ketika melihat aku makan Fried Chicken. Dengan serius Abah
tanya “Belinya dimana?” aku dengan polos jawab ja “di amang-amang pinggir jalan
Bah. Abah mau?” Abah menimpali perkataanku “Siapa yang bisa menjamin Chicken
itu disembelih sesuai syariat islam?” Gubraakkk... mati kutu aku. “Ya... baca
bismillah n husnudzon aja Bah, Insya Allah halal da... :D” jawabku sambil
nyengir-nyengir kuda. Abah jadi ceramah “Anak Abah itu harus punya rasa wara’
yang tinggi. Apalagi menyangkut makanan! Abah gak mau anak-anak Abah makan
makanan haram.”
Usai
kejadian itu, aku selalu terngiang kata-kata Abah & parahnya, jadi gak mau
makan ayam ‘-_- . Melihat aku gak mau makan ayam, Abah membelikan Fried
Chicken. Aku sontak membalikkan kata-kata Abah “Bah, kok beli chicken? Siapa coba
yang bisa menjamin Chicken itu disembelih sesuai syariat islam?” Abah
menunjukkan kemasan Ayam goreng itu dan berkata “Ini ada label halalnya, insya
Allah halal!” sontak kami sekeluarga tertawa terbahak dan kemudian memakan lahap
ayam goreng itu sampai tulangnya pun tak tersisa.
#Ups :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar