Akhir-akhir
ini Aku merasa ada yang aneh dengan diriku. Mmm… mudah sekali melupakan sesuatu
hanya dalam sekejap. Menyebalkan! Lupa
kunci, nyimpen uang, barang, hp, bahkan makanpun lupa. Tak heran kalau Ibu
sering rewel mengingatkan semua barang milikku saat hendak kembali ke negeri
perantauan. “Afiyah… HP, modem, kunci, qur’an, dompet, jam, buku, beras!” Untuk
kesekian kalinya ibu mengabsen barang-barang bawaanku. “Iya… wis kabeh!!!”
teriakku sambil berlari, karena mobil ayah sudah meraung-raung memanggilku, tak
lupa kukecup dahulu kening ibu.
Selain
lupa, aku juga sering merasa pusing dan tiba-tiba sekelilingku gelap. Pernah
suatu hari, ketika aku mengunjungi perpustakaan kampus mencari referensi untuk
membuat makalah, hampir saat itu juga aku tak sadarkan diri. Rak buku
diperpustakaan sangat tinggi sehingga membuatku harus mendongak keatas dan
berjinjit. Astagfirullah… Kenapa rasanya kepalaku sakit sekali… bahkan semua
ruangan menjadi gelap dan tak ada cahaya sedikitpun. Yang aku fikirkan saat itu
adalah, jangan sampai aku pingsan disana karena orang-orang didalam perpustakaan
saat itu semuanya laki-laki dan hanya satu orang wanita yang merupakan pegawai
perpus. “Arrgghhh… kalau aku pingsan disini, tak terbayang siapa yang akan
menggotongku… Tak mau!” Tekadku saat itu. Akupun duduk tergeletak diantara rak
buku dan berusaha menyembunyikan diri dari keramaian, hingga akhirnya ruangan
kembali terang dalam beberapa menit.
Perasaankupun
akhir-akhir ini tidak karuan. Mudah resah, takut, malas bicara, tak mau bertemu
banyak orang dan rasanya ingin sendiri. Hmmm… kenapa ya…? Karena penasaran,
kuberanikan diri bertanya pada dokter google, dan iapun mendiagnosa bahwa hal
seperti itu disebut kehilangan memori
atau Alzheimer. Yaitu suatu penyakit
yang merupakan bentuk demensia yang paling umum. Gejalanya mencakup hilangnya
memori secara perlahan terhadap peristiwa baru dan kesulitan mempelajari
informasi baru; cenderung mengulang-ulang ucapan, perbuatan, dsb., keliru
menaruh benda-benda, bingung, dan kehilangan arah; kepribadian, kearifan, dan
hubungan sosial menurun, makin pemarah, cemas, murung, bingung, dan gelisah.
Selain itu, masalah yang aku alami bisa juga terjadi karena kurangnya nutrisi
otak.
Mbah
google kebali bercuap: “Otak memerlukan 50% dari seluruh kebutuhan energi atau
tenaga dalam tubuh. Kurangnya nutrisi otak, seperti multivitamin, asam amino
dan mineral, sangat mempengaruhi daya maksimal otak, yang akhirnya juga
mempengaruhi stamina tubuh. Saat pikiran atau otak lelah, tubuh juga akan merasakan
lelah, sehingga tidak bisa produktif. Nutrisi otak sebenarnya tersedia pada
makanan seperti ikan, daging, telur, udang, sayur-sayuran, buah-buahan, dan
sebagainya. Makanan lain yang dapat dijadikan sebagai alternatif misalnya
adalah suplemen makanan yang memberikan nutrisi pada otak. Beberapa tips untuk
menjaga nutrisi dan otak diantaranya adalah tidur yang cukup setiap hari,
olahraga tiga kali seminggu minimal 25 menit sekali, setelah otak bekerja keras
selama satu jam, beristirahatlah selama lima menit, kurangi stress dan meditasi
serta hidup dengan pikiran positif. Otak Perlu Energi Dibandingkan dengan
bagian tubuh lainnya, otak merupakan organ tubuh yang membutuhkan energi
relatif besar dibanding berat, yakni hanya seperlimapuluh bobot tubuh, otak
membutuhkan seperlima energi tubuh. Energi disini berarti Zat gula Atau glukosa
dan oksigen. Semakin tinggi otak dipakai semakin tinggi kebutuhan glukosanya.
Mbah google malah makin ngoceh…
Penyebab Rusaknya Otak
1.
Tidak sarapan Sarapan yang menyehatkan
seharusnya membuat tubuh mendapat pasokan glukosa yang cukup dan melalui darah,
glukosa dialirkan ke otak sehingga otak dapat bekerja optimal. Pasokan gula
darah yang tidak beraturan, bisa menyebabkan rusaknya otak kita yang ditandai
dengan hal2 simple seperti : SERING MENGANTUK/MENGUAP DAN PELUPA/PIKUN = lemot
= lemah otak!
2.
Makanan berlebih Makan yang berlebihan akan
membuat glukosa berubah menjadi lemak jenuh yang akan membebani pembuluh darah
otak dan dapat melemahkan kerja otak kerena kurang menadapat oksigen dan
glukosa yang segar.
3.
Rokok Rokok & asap rokok mengakibatkan
sel-sel otak terbakar dan dapat menjadi salah satu penyebab penyakit Alzheimer.
4.
Penggunaan gula yang berlebih Mengkonsumsi
gula buatan (gula pasir,gula merah, madu) secara berlebihan dapat mengganggu
penyerapan protein dan nutrisi, sehingga otak tidak berkembang dengan sehat.
5.
Polusi udara Otak adalah pengguna oksigen
terbesar dalam badan manusia. Polusi udara menyebabkan pengurangan bekal
oksigen ke otak dan keaktifan otak.
Makanan Otak Makanan pokok otak hanya dua, yakni Zat asam dari penapasan dan nutrisi dari apa yang kita santap, termasuk glukosa. Setiap hari kebutuhan Asam lemak yang dibutuhkan otak sekitar 340 – 400 mg/hari. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, konsumsilah makanan bervitamin dan bergizi tinggi, seperti mengkonsumsi ikan , telur bebek, susu yang diperkaya AA (Asam Arakhidonat) & DHA (Asam Dokosaheksanoat) dan sebagainya.
Makanan Otak Makanan pokok otak hanya dua, yakni Zat asam dari penapasan dan nutrisi dari apa yang kita santap, termasuk glukosa. Setiap hari kebutuhan Asam lemak yang dibutuhkan otak sekitar 340 – 400 mg/hari. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, konsumsilah makanan bervitamin dan bergizi tinggi, seperti mengkonsumsi ikan , telur bebek, susu yang diperkaya AA (Asam Arakhidonat) & DHA (Asam Dokosaheksanoat) dan sebagainya.
Wah wah… serasa diomelin mbah google. Aku
memang kurang perhatian terhadap makanan yang kumakan. Yang penting enak n
kenyang doing… hiks…
BONGKAR
KEBIASAAN BURUK!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar