Allah sebaik-baiknya perencana...
Tanggal 19 September 2016 masuk sebuah proposal pernikahan dari MR ku via email. Aku yang saat itu berusia 23,5 tahun memang sudah berniat untuk menggenapkan separuh dien. Merasa tak asing dengan identitas dalam proposal, aku ulangi membaca proposal itu berkali-kali. Ya, ia adalah adik kelasku ketika di kampus, kami terpaut beda 2 angkatan, meskipun usia kami hampir sama.
Akhirnya proses itu berlanjut hingga kukirim curiculum vitae ku. Aku lupa tanggal berapa orang tuanya datang ke rumahku untuk pertama kalinya, saat itu yang datang hanya bapaknya, seorang diri, untuk mengkhitbah anak gadis yang padahal baru ia temui saat itu.
Tanggal 1 Maret 2017, Bapak datang kembali seorang diri untuk melanjutkan proses pernikahan.
Pertemuan kedua itu menentukan tanggal pernikahan dan InsyaAllah pernikahan akan dilangsungkan tanggal 24 April 2017.
Selama proses pra nikah, aku belum pernah bertemu dengan calon ibu mertuaku, calon adik iparku, dan keluarga besarnya. Aku hanya baru mengenal ayahnya saja. Memang terdengar aneh, tapi ada keyakinan yang amat besar, bahwa ia adalah orang yang baik meskipun aku belum pernah bertemu dengan seluruh keluarganya.
Alhamdulillah, 24 April 2017 berlangsung ikrar agung dihadapan hamba-hamba Allah yang soleh.
Semoga ikatan suci ini dapat menguatkan agama kami, dan menjadi jalan kami menuju syurga-Mu.
Ya Rabb... bimbinglah kami :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar