Abah
telah memberi do’a disetiap helaan nafasnya melalui nama yang dianugerahkannya
kepadaku. Sewaktu kecil, aku sering menangis karena seringkali teman-teman
mengejekku dengan panggilan Ratu Bohong, Ratu Gosip dan Ratu dari segala Ratu
kejahatan. Saat itulah aku berlari kepangkuan Abah Ibu sambil terisak. Melihat
aku menangis, dengan lembut Abah bertanya “ ‘Afi kenapa nangis?” Sambil
menghapus deraian air mata, aku bertanya kepada Abah “Kenapa nama Fifi ada Ratu
nya Bah? Temen-temen ngeledekin terus, katanya Fifi Ratu Gosip”.
Abah
tersenyum, senyuman yang selalu membuatku tenang dan kembali percaya diri. Abah
bilang, namaku bukan sembarang nama, tapi mengandung makna yang dalam. Kata “Fifi” diambil dari bahasa Arab yaitu Fii...Fiyyi yang berarti didalam mulutku,
kata “Sri” adalah pemberian kakekku yang bernama Basri, “Ratu” adalah marga
Banten yang sengaja disematkan agar aku senantiasa ingat bahwa mengalir dalam
darah Banten, Ratu juuga merupakan panggilan bagi seorang pemimpin perempuan,
dan kata “Afiyati” yang berarti keselamatan diberikan oleh Kakekku yang berasal
dari Banten. Jika digabungkan namaku berarti Didalam mulut seorang Ratu (pemimpin
perempuan), terdapat keselamatan.