Pencinta Al-qur'an

Bismillah..

Assalamu’alaikum sahabat...!

Hari ini, alhamdulillah Allah mengizinkan Fifi berkunjung ke Gelora Bung Karno menjadi tamu spesial Wisuda Akbar ke-4, Indonesia Menghafal bersama Ust. Yusuf Mansur dan Syeikh Saad Al-Ghamidi. Hihihi... ngaku jadi tamu istimewa... padahal kan acara ini dibuka untuk siapa saja yang ingin mendapat motivasi untuk menjadi seorang hifdzul qur'an...

Subhanallah... 11.000 lebih para pecinta qur'an bernaung dibawah cinta ilahi,
Gedung yang biasa dipakai untuk pertandingan sepak bola ini menggelora dengan lantunan ayat-ayat cinta Ilahi...

Tidakkah kau iri menjadi penghafal qur'an seperti mereka kawan?
Potensi Indonesia sangat besar untuk menjadi bangsa yang besar...

Pesantren tahfidz tersebar diseluruh penjuru negeri... dan masa depan bangsa Indonesia berpotensi menjadi bangsa penghafal qur'an...

Namun pertanyaannya, maukah kita menjadi penonton saja? atau ikut serta dalam membentuk generasi qur'ani?

Hhhmmm... banyak sekali tantangan yang akan menghadang ketika kita hendak menghafal qur'an...
Internet, TV, games, sahabat, keluarga, happy fun, dan masih banyak kesenangan lainnya yang akan menjadi bayang-bayang kita...

Namun jiika mengingat kembali syurga yang dijanjikan Allah, maka segala kesenangan dunia itu tak ada bandingannya dibandingkan dengan dengan Syurga yang abadi...

So,,, tidakkah syurga itu menggiurkan???

Lets memorize Alqur'an from now!!! ^_^

One Day One Ayat

30 Maret 2013

Kita Lupa Janji Itu...

Kadang ita berfikir... Hmmm.... gimana ya cara jadi seperti "dia"? Perfect banget!!! iskkhhh...

Kita terlalu memaksakan diri kita agar sama persis dengan seseorang yang dianggap istimewa...

Padahal tanpa disadari, bahwa istimewa itu adalah  dirimu....

Ya... diri kita masing-masing...

Karena untuk menjadi sebuah benih dalam rahim bunda pun harus bersaing dengan jutaan sperma yang memancar, yang berlari kencang memperjuangkan diri agar dapat hidup didunia...
Namun, sadarkah kau... hanya dirimulah yang dapat mengalahkan jutaan lawan dan berhak lahir di dunia...

Kelopak Cinta di Ujung Senja

Ada rasa cinta hadir dalam jiwa

Hadir harapan mimpi menjadi
nyata
Meski disadari tak harus slamanya
indah
Karna semua Kau yang tntukan
segalanya

Ada cinta didalam harap dan do'a
Namun tak pantas ku untuk
memaksa
Bila tak Kau inginkan untuk terjadi
Ajarkanku tuk relakan hati

Jalan takdirku serahkan pada-Mu
Kuhanya manusia upaya tuk
tempuh
Andai semua tiada akn terwujud
Kan kutunggu semua dengan
sujud

Izinkan aku ungkapkan satu pinta
Andai tak kudapati harapku
disenja ini
Izinkan ku dapatinya disenja nanti
Yang takkan pernah lagi berakhir
Andai semua tiada akn terwujud
Kan kutunggu semua dengan
sujud...

DOWNLOAD lagunya DISINI

Belajar dari Wahyudin "Si Pemulung"

Keluhan demi keluhan seringkali terucap dari mulut kita, seolah menghakimi bahwa Tuhan telah memberi kehidupan yang serba kekurangan. Sadarkah engkau wahai saudaraku, masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam keterbatasan. Terkadang kita mengeluh karena makanan yang tidak enak, sedangkan banyak saudara kita di Afrika yang berpuasa hampir setiap hari karena tak ada makanan yang tak dapat dimakan. Seringkali kita mengeluh dengan keadaan kampus yang kumuh dan dipandang sebelah mata oleh semua orang, sedangkan banyak saudara kita yang hanya dapat bermimpi untuk duduk di kursi kuliah sebagai mahasiswa. Ya Rabb… maafkan kami yang tak pernah bersyukur atas segala nikmat yang Kau beri…

Foto: Edward Febriyatri/detik.com

          Sebut saja Wahyu, pria yang sedang terkenal di media ini telah membuktikan bahwa tekad yang membaja dapat merubah keterpurukan hidupnya. Ia tak pernah mengeluh, ia tak pernah malu, ia tak pernah menyerah untuk menggapai cita-citanya. Ia tetap percaya bahwa ia bisa sekolah, ya… sekolah seperti anak-anak yang lainnya.   Meski kebahagiaan masa kecilnya harus terrenggut karena harus memulung demi membayar uang sekolah, wahyu tak pernah mengeluh. Ia terus memulung selepas jam sekolah selesai, mengumpulkan sampah demi sampah untuk diubah menjadi uang.

          Ketika diwawancara di salah satu media televise, Wahyu mengaku pernah menangis sejadi-jadinya melihat anak-anak seumurnya turun dari mobil jemputan dan berlarian dengan riang sepulang sekolah. Saat itu ia meneteskan air mata “Ya Allah… kenapa Aku harus hidup begini, aku ingin seperti mereka yang berpakaian bagus dan diantar jemput dengan mobil mewah oleh orang tuanya. Sedangkan aku… sepulang sekolah, karung kotor sudah menanti untuk diisi dengan sampah”.

Wahyu mengubah air matanya menjadi tekad yang membara, tekad untuk lulus SD, SMP, SMA bahkan kuliah. Dan kini… Wahyu tengah menyusun skripsinya di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka). Wahyu… Wahyu… mestilah kami belajar padamu…

Download PERMATA TARBIYAH Mp3

Alhamdulillahirabbil 'alamiin, tahun ini bisa berkunjung ke islamic bookfair.

Hhhmmm... bukan karena banyak uang untuk dibelanjakan, tapi karena ada 1 buku yang menjadi tujuan...

That's buku "Langkah Cinta untuk Indonesia". Kisah tentang seorang Murobiah sukses dalam membina rumah tangga dan dunia da'wah. Subhanallah... Namamu kekal diingatan, shahabiyah abad XXI Ustadzah Yoyoh Yusroh.

 Mau dengar lagu yang dinyanyikan Izziz special untuk beliau? Klik DISINI

Untuk Apa Sisa Usiaku???

Tepat 5 hari yang lalu, usiaku genap 20 tahun. Hmmm... rupanya sudah banyak waktu yang kubuang selama ini.
Buktinya... diusiaku yang sudah berkepala dua ini, aku belum menjadi siapa-siapa, belum dapat memberikan apa-apa, dan belum dapat mempersembahkan yang terbaik, jangankan untuk orang lain, untuk diri sendiripun masih pelit berusaha...

Selepas tilawah qur'an maghrib ini, aku membuka qur'an terjemahku dan menusuk dalam qalbu kata-kata indah dilembar terakhir, sebuah do'a khatam qur'an....

"Rabb... karuniakanlah kepadaku kebaikan didunia, yang merupakan tempat aku hidup. Karuniakan kebaikan akhirat yang merupakan tempat aku kembali. Jadikan hidupku sebagai penambah kebaikan, Jadikan kematianku akhir dari segala keburukan".

Rabb... jika aku dapat memberi manfaat yang banyak ketika aku hidup, maka izinkanlah aku untuk hidup sampai manfaat yang bisa kuberikan mulai habis.
Namun jika hidupku hanya akan membawa mudhorot untuk banyak orang, maka izinkan aku kembali pada-Mu dalam keadaan bersih, suci, dan dalam Ridho-Mu...