KHT PAGI
🎈JANGAN TIDUR SETELAH SAHUR -
🎈Habis sahur memang ngantuk, tapi jangan langsung tidur, sebaab:
- Ketika tidur semua organ dalam tubuh akan melambat metabolisme nya, seperti usus dan lambung akan lambat dalam mencerna makanan,
- Akibatnya makanan tidak tercerna dengan sempurna,
- Makanan yg tidak tercerna dgn sempurna akan di "makan" oleh bakteri buruk --🔺jumlah bakteri buruk di lambung & usus menjadi dominan, dimana sifat bakteri ini: anaerob (miskin oksigen), hasil metabolisme bakteri x asam,
🔺Bakteri akan menghasilkan zat asam nitrit yang bersifat SANGAT ASAM,
🔺 Asam nitrit akan meningkatkan derajat keasaman tubuh,
🔺Derajat keasaman tubuh meningkat drastis akan membebani sistem metabolisme tubuh,
🔺Asam nitrit SANGAT, SANGAT, SANGAT beracun untuk liver anda!
🔺Liver akan bekerja keras melawan racun,
🔺Sel darah putih akan gencar diproduksi untuk melawan bakteri jahat tadi....
🔺Tubuh akan bekerja keras hanya utk menghilangkan racun,
🔺Terjadi penumpukan gas racun amonia dalam tubuh anda akibat makanan yang tidak tercerna menjadi busuk dalam usus & lambung anda,
Semua ini terjadi hanya karena .....anda tidur segera setelah sahur....
Kesimpulan,
🔹Tidur setelah sahur akan berkontra-indikasi terhadap tujuan puasa: yaitu ingin sehat,
🔹Tidur setelah sahur merusak liver,
🔹 Membuat dominan bakteri jahat,
🔹Menambah derajat PH keasaman tubuh, INGAT, jika PH tubuh anda <4 maka SEL KANKER AKAN MULAI TUMBUH,
🔹Keadaan tubuh menjadi an-aerob (miskin oksigen), SEL KANKER AKAN TUMBUH PESAT PADA SEL TUBUH YANG PALING ANAEROB,
💐Rasulullah SAW tidak pernah tidur setelah sahur,
Usahakan lawan kantuk dengan bertadarus, mengaji, membaca buku, dll --> sekalian tambah pahala...
Yuuk....
Salam....
selamat menikmati ramadhan...
23 Juni 2015
Bilal Bin Rabah, Sahabat Agung Rasulullah...
Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi.
Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."
Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.
Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?"
Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.
Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.
Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami."
Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal
untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu.
Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.
Mulailah dia mengumandangkan adzan.
Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.
Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.
Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.
Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.
...
Subhanallah... kisah diatas ini mampu mencampur adukkan perasaan kita.
Mampu membuat kita menitikkan airmata tanda kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, sebagaimana cinta kita pula kepada ummat Muhammad.
Itulah pentingnya ukhuwah...
karena ukhuwah itu merupakan penanda iman kita.
Watch "Buya Yahya | Kisah Pilu Kerinduan Bilal Kepada Rasulullah SAW" on YouTube - https://youtu.be/hX5OfGe_-SA
Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."
Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.
Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?"
Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.
Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.
Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami."
Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal
untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu.
Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.
Mulailah dia mengumandangkan adzan.
Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.
Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.
Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.
Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.
...
Subhanallah... kisah diatas ini mampu mencampur adukkan perasaan kita.
Mampu membuat kita menitikkan airmata tanda kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, sebagaimana cinta kita pula kepada ummat Muhammad.
Itulah pentingnya ukhuwah...
karena ukhuwah itu merupakan penanda iman kita.
Watch "Buya Yahya | Kisah Pilu Kerinduan Bilal Kepada Rasulullah SAW" on YouTube - https://youtu.be/hX5OfGe_-SA
Motivasi dari Seorang Sederhana
Assalamualaikum sahabat2ku calon tamu Allah di surga 😊
Izin sharing...
Seminggu yg lalu sy mendapat info ttg kegiatan seminar nasional kewirausahaan di Cibitung yg dilaksanakan tgl 4 April 2015.
mendengar informasi tsb, sya berniat utk ikut, berharap dapat mereguk motivasi dari orang2 hebat.
Alhamdulillah niat sya terkabul. seharian kemarin sy mengikuti acara tsb. meskipun tdk sampai tuntas, karena acara berlangsung sampai malam.
Yang membuat saya takjub, pemateri utama dlm seminar tsb adalah (mohon maaf) seorang yg tidak memiliki kaki sedari lahir.
Semua yg hadir terisak tangis ketika profil beliau diputar.
Betapa malu rasanya diri ini, beliau yg hidup dlm keterbatasan, begitu SEMANGAT, ANTUSIAS, & OPTIMIS dlm hidup
Dalam materinya, beliau menceritakan kisah hidupnya yg mungkin tidak pernah kita alami.
Kedua orang tuanya serba kekurangan, pun ia lahir dlm keadaan cacat.
Seringkali ia dihina bahkan dianggap pengemis, sekolah yg jauh harus ia tempuh dengan ngesot karena tdk ada kendaraan maupun anggota keluarga yg bisa mengantar
Namun, sebut saja pak Sidik. ia tidak pernah menyusahkan siapa pun.
Segala yg ia inginkan ia usahakan sendiri.
Kemarin, ia berada di depan orang2 yg fisiknya sempurna, namun ia lebih mulia & lebih terhormat dibanding kami yg hadir.
Betapa tidak, ia yg cacat menjadi guru bagi kami, ia sempurna dihadapan Allah. Ia tidak pernah telat shalat berjamaah di masjid, ia tidak pernah meninggalkan shalat duha sekalipun.
Sekarang ini, ia memiliki ratusan cabang pabrik kerupuk singkong di berbagai kota. Iapun sering diundang di berbagai kota bahkan sampai ke luar negri utk menjadi seorang motivator.
Ia menghadapi hidupnya dengan penuh keyakinan bahwa Allah sdh menyiapkan rizki bagi siapa yg mau berusaha.
Hari ini, orang yg keterbatasan seperti beliau dapat memberi yg terbaik utk Allah. Bukan uang 1.000 yg ia sedekahkan, tapi ratus ribuan, bahkan jutaan yg ia sedekahkan utk fakir miskin.
lalu bagaimana dengan kita yg memiliki fisik sempurna?
Izin sharing...
Seminggu yg lalu sy mendapat info ttg kegiatan seminar nasional kewirausahaan di Cibitung yg dilaksanakan tgl 4 April 2015.
mendengar informasi tsb, sya berniat utk ikut, berharap dapat mereguk motivasi dari orang2 hebat.
Alhamdulillah niat sya terkabul. seharian kemarin sy mengikuti acara tsb. meskipun tdk sampai tuntas, karena acara berlangsung sampai malam.
Yang membuat saya takjub, pemateri utama dlm seminar tsb adalah (mohon maaf) seorang yg tidak memiliki kaki sedari lahir.
Semua yg hadir terisak tangis ketika profil beliau diputar.
Betapa malu rasanya diri ini, beliau yg hidup dlm keterbatasan, begitu SEMANGAT, ANTUSIAS, & OPTIMIS dlm hidup
Dalam materinya, beliau menceritakan kisah hidupnya yg mungkin tidak pernah kita alami.
Kedua orang tuanya serba kekurangan, pun ia lahir dlm keadaan cacat.
Seringkali ia dihina bahkan dianggap pengemis, sekolah yg jauh harus ia tempuh dengan ngesot karena tdk ada kendaraan maupun anggota keluarga yg bisa mengantar
Namun, sebut saja pak Sidik. ia tidak pernah menyusahkan siapa pun.
Segala yg ia inginkan ia usahakan sendiri.
Kemarin, ia berada di depan orang2 yg fisiknya sempurna, namun ia lebih mulia & lebih terhormat dibanding kami yg hadir.
Betapa tidak, ia yg cacat menjadi guru bagi kami, ia sempurna dihadapan Allah. Ia tidak pernah telat shalat berjamaah di masjid, ia tidak pernah meninggalkan shalat duha sekalipun.
Sekarang ini, ia memiliki ratusan cabang pabrik kerupuk singkong di berbagai kota. Iapun sering diundang di berbagai kota bahkan sampai ke luar negri utk menjadi seorang motivator.
Ia menghadapi hidupnya dengan penuh keyakinan bahwa Allah sdh menyiapkan rizki bagi siapa yg mau berusaha.
Hari ini, orang yg keterbatasan seperti beliau dapat memberi yg terbaik utk Allah. Bukan uang 1.000 yg ia sedekahkan, tapi ratus ribuan, bahkan jutaan yg ia sedekahkan utk fakir miskin.
lalu bagaimana dengan kita yg memiliki fisik sempurna?
Langganan:
Postingan (Atom)