Social Icons

Pages

13 April 2014

Bravo PKS!

Saya bukan kader PKS, bahkan bukan pengurus PKS di tingkat manapun. Tapi saya akui simpati kepada perjuangan PKS. Berapa banyak anak muda di social media yang berkata hal yang sama dengan saya, puluhan? ratusan? jutaan?. Tengoklah dengan kejujuran, berapa banyak wall (dinding) para anak muda di social media yang di hiasi dengan hal berbau PKS, baik itu di facebook maupun di twitterland. Apakah mereka lakukan itu karena ada yang meminta? apa karena ada yang memerintah?
Nama yang mereka buat di dalam akun socmed; adalah memakai nama asli bukan nama bohongan alias bukan seperti nama akun anonim bayaran yang hama demokrasi, mereka memang 'diperintahkan' hati mereka untuk PKS. Hati mereka lah yang telah memilih PKS dan itu tiada ada orang atau pihak yang meminta atau mentintahkan. Jika hati yang berbicara; maka militansi adalah hal yang pasti ada tanpa dibayar dan tanpa di perintah.
Mereka para hati serta jantung PKS; bersedia siap siaga, siang dan malam dalam menjaga dan mengawal surat suara yang diperoleh PKS di TPS TPS sampai ke KPU pusat. Ini sama persis ketika mereka tanpa di bayar dan diperintah; melakukan advokasi serta direct selling terhadap PKS di social media. Generasi macam apakah itu?
Ketika demokrasi memberi tontonan ketidakdewasaan lewat berbagai kecurangan pemilu serta praktek politik uang, fenomena anak muda simpatisan PKS bisa dijadikan sebuah patron pendidikan politik yang baik dan benar. Bersama, bersatu dalam jamaah untuk sebuah nama; PKS. Ini urusan hati, panggilan hati menyebabkan mereka ikhlas melakukan apapun juga untuk PKS, karena mereka percaya masih memiliki harapan atas nasib bangsa ke depan, toh; yang mereka bela bukan partai paling korup di indonesia, toh; yang mereka perjuangkan bukan partai yang mengkhianati rakyatnya. Bagi mereka; PKS adalah solusi kebangsaan.
Saya menganggap apa yang mereka perbuat dan lakukan adalah hal yang wajar dalam sebuah pilihan kehidupan, memilih sesuatu dengan logika mana, pilihan terbaik buat bangsa. Yang justru ironis adalah adanya pihak yang tidak suka dengan kebersamaan dan kesolidan mereka terhadap PKS. Ironis; karena terkadang memakai logika berpikir negatif; dengan membawa kalimat kasar dan nama binatang, bukankah itu justru semakin memberi tanda yang jelas sebagai pemisah? yang satu adalah kubu memperjuangkan hati nuraninya atas pilihan kepada PKS dan pantas lalu mereka bersama dan mensolidkan barisan, sedangkan kubu yang lain adalah kubu yang benci dan dengki atas kebersamaan dan kesolidan para anak muda itu kepada PKS.
Harusnya publik bisa melihat dengan jelas; kubu mana yang benar dan kubu yang mana yang selalu termotivasi untuk menghancurkan. Bravo PKS!
"membangun barisan kuat itu kunci nya terletak pada hati, dan hati lah yang memanggil dan menyatukan pemikiran dan gemgaman tangan mereka menjadi satu dalam barisan yang kuat dan kokoh; saling melengkapi satu sama lain dan tidak mudah terpisahkan"
-bang dw-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Instrumen

LEAF

,
 
Blogger Templates