Tidak ada satu orangpun yang dapat
memastikan dirinya dapat istiqomah dalam kebaikan. Terkadang amal kita dapat meningkat
ketika berada dilingkungan yang kondusif, namun ketika sendiri dan ditempat
yang kurang terjaga maka amal kita bisa saja menurun. Ya... itulah iman, yang
dapat naik dan turun disetiap waktu dan peristiwa.
Berbicara
tentang istiqomah, aku teringat dengan seorang supir bis yang sederhana namun
istimewa. Dalam perjalanan menuju lokasi KKN beberapa waktu lalu, aku terpaksa
menunggangi bis yang sesak penumpang karena tak banyak bis menuju lokasi yang
kutuju. Dalam keadaan berpuasa, akupun harus berdiri karena tak ada lagi tempat
duduk yang tersisa.
Tak
terasa adzan dzuhur berkumandang, alhamdulillah bis yang kunaiki berhenti di
tempat peristirahatan bis. Karena hawatir bis akan segera berangkat, akupun
menjama’ qoshor shalat dzuhur dan ashar. Kulihat tepat didepanku supir bis baru
menyelesaikan shalat dua rokaat,,, hhmmm... mungkin sholat qoshor, fikirku saat
itu... namun setelah shalat 2 rokaat, supir itu sholat lagi 4 rokaat, dan 2
rokaat lagi.
Wah...
subhanallah... ternyata pak supir shalat sunnah qobliyah, sholat dzuhur, dan
disusul sholat ba’diyah... Hmmm,,, jadi malu... Makasih pak sudah menegur Fifi
dengan teladan bapak... Mulai saat itu aku berazam untuk tetap shalat sunnah
rawatib dalam keadaan apapun. Semoga istiqomah... :)