Social Icons

Pages

18 April 2013

Sketsa Keluarga Dambaan...

Pernikahan Kakak pertamaku Sri Ratu Inayah, S.Hi
Aku lahir dari sebuah keluarga yang harmonis. Ayah yang pengertian dan ibu yang bijaksana.
          Ayah tak pernah marah bahkan berbicara keras padaku. Ketika aku berbuat baik sekecil apapun, ayah terlihat bangga dan selalu memotivasi dengan motivasi yang luar biasa. Pernah suatu hari ayah melihatku membaca Al-quran ba'da shubuh di serambi rumah. Aku baru menyadari bahwa ayah telah duduk dibelakangku satu jam yang lalu, ketika aku baru mengucapkan basmalah. "Eh, Abah" sapaku waktu itu. Aku yang hendak masuk menjadi duduk kembali. Ayah berbicara pelan, "Apa kandungan ayat yang tadi dibaca Fi?". Sambil nyengir kuda, aku berkata "Hhhee... Gak tau Bah, 'Afi gak baca artinya. Heheehehe...". Abah tersenyum dan kemudian menjelaskan tafsir dari ayat qur'an yang kubaca. Hhhiii... padahal cuma dengerin aja, tapi ko bisa ngerti isi ayat tadi ya... Akupun asik duduk berjam-jam dengan Abah di teras rumah, hingga Ibuku membunyikan alarm "Hayu sarapannnnnn...". :D
Ibuku tentu tak kalah hebat dengan Ayah. Ibu adalah wanita yang terampil domestik dan cerdas di publik. Buktinya, meskipun Ibu sibuk dengan aktifitas partai politik yang digelutinya, ibu tidak pernah meninggalkan keluarga dalam keadaan kelaparan dan tidak terurus. :D
Pernah suatu hari Ibu harus menghadiri Milad partai di Jakarta, karena jarak rumahku dengan Jakarta sangat jauh (Hhhee... ketauan deh orang kampung), ibu dan rombongan bergegas berangkat jam 03.30. Aku yang masih asik dengan mimpiku dibangunkannya. "Afi, bangun, hayu QL dulu! Ibu mau berangkat, nanti siapkan sarapan untuk Abah dan Ummu. Kalau mau jajan ambi uangnya dilemari, kalau mau pergi jangan lupa kunci pintu, baju sudah Ibu cuci tinggal dijemur aja. Ibu berangkat ya, Assalamu'alaikum!". Waduh, mataku saja belum terbuka penuh, pesan Ibu banyak banget ya! Ketika aku bangun, aha... sambil tertawa senang, aku menggerutu... "Hahahaha... Hari ini aku bebas dari cucian... urussan rumah beres!!! maen ke laut ah!!! :D". Ternyata Abah sudah duduk diruang tamu dan mendengar gerutuanku "Belum juga subuh udah mau kelaut Fi? Mendingan shalat dulu!",,, Hihihi... Aku nyengir kuda lagi... :D
Masih banyak banget kisah Abah Ibu yang belum Fifi share ke sahabat, yang selalu Fifi rasakan adalah keharmonisan keluarga bersumber dari pemahaman agama. Betapa indah memiliki orang tua yang faham agama. Tidak pernah menyakiti secara fisik maupun psikis, ketika Fifi salah, maka Abah Ibu melakukan suatu tindakan yang membuatku berfikir bahwa yang kulakukan adalah sebuah kesalahan. Ketika aku benar, Abah Ibu memotivasi sehingga Fifi semakin semangat untuk melakukannya lagi, lagi, dan lagi.
Mau tau kisah selanjutnya?  tunggu di episode yang akan datang...! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Instrumen

LEAF

,
 
Blogger Templates